BIMBINGAN BAGI PESERTA DIDIK DI SMP
Kelompok 5 A
1.
Meidina
Rahma 162191003
2.
Rizal
Himanullah 162191006
3.
Ibrahim
Husein 162191008
4.
Widi
Nursopia 162191010
5.
Yusup
Sobirin 162191020
6.
Sabit
Rusydan 162191023
A. PENDAHULUAN
Manusia adalah makhluk
tuhan yang paling sempurna. Kesempurnaan manusia tidak dapat dijauhkan dari
masalah. Peran manusia sebagai makhluk individu maupun sosial kerap sekali
menimbulkan berbagai masalah, baik dengan dirinya sendiri maupun dengan orang
lain.
Siswa di sekolah menengah berada pada masa puber
atau peralihan. Dimasa itulah siswa sedang mencari-cari jati diri, dan rentan
sekali mendapatkan masalah. Egois yang tinggi, mungkin karena sudah merasa
dewasa sehingga berfikir dapat mengatasi masalahnya sendiri. Namun, mereka
sebenarnya masih membutuhkan bimbingan orang tua, guru, dan masyarakat.
Kita sebagai calon
seorang guru harus mengetahui jenis-jenis masalah yang dihadapi agar kita
mendapatkan gambaran secara rinci mengenai berbagai permasalahan siswa usia SMP
dengan mengaitkan ciri-ciri perkembangan yang terjadi pada fase remaja awal
hingga akhir. Sehingga kita dapat mengetahui apa yang harus kita lakukan
nantinya kepada siswa siswi kita.
Bimbingan dan konseling
diharapkan mampu membantu siswa untuk mandiri sehingga dia mampu untuk
mengambil keputusan dan enyelesaikan masalahnya sendiri.
B. PEMBAHASAN
1.
Konsep
Dasar
Dalam
perkembangan dan proses kehidupannya, manusia tidak luput dari yang namanya
masalah. Baik dari individu itu sendiri maupun kelompok. Masalah yang dihadapi
individu sangat memungkinkan selain berpengaruh pada dirinya sendiri juga dapat
berpengaruh pada orang lain dan lingkungan sekitar.
Pada
hakekatnya proses pengembangan manusia terjadi untuk mencapai kematangan diri,
baik itu kemampuan bersosialisais yang baik, kesusilaan yang tinggi, serta
keimanaan dan ketakwaan.
Ketidakmampuan individu untuk mewujudkan
perkembangan yang optimal pada keempat dimensi (individualitas, moralitas,
sosialitas, regiliusitas) tersebut dikarenakan adanya beragai permasalahan yang
dialami selama proses perkembangannya.
Selain
itu, masalah adalah sesuatu yang harus diselesaikan atau dipecahkan. Masalah
yang tidak segera diselesaikan akan menjadi beban kehidupan dirinya
sendirimaupun akan berimbas kepada orang lain. Adapun ada beberapa bentuk
masalah yang sering dihadapi oleh siswa SMP diantaranya sebagai berikut:
a. Masalah
terjadi karena adanya kesenjangan harapan dan kenyataan
b. Masalah
timbul karena proses pembelajaran yang keliru
c. Masalah
bersifat individu maupun kelompok
d. Masalah
terjadi karena tindakan yang tidak diinginkan oleh individu maupun orang lain.
2.
Tujuan
Tujuan
bimbingan dan konseling sudah bisa diketahui dalam rumusan tentang bimbingan
dan konseling. Individu atau siswa yang dibimbing, merupakan individu yang
sedang dalam proses perkembangan. Oleh sebab itu, maka tujuan bimbingan dan
konseling adalah agar tercapai perkembangan yang optimal pada individu yang
dibimbing. Dengan perkataan lain, agar individu (siswa) dapat mengembangkan
dirinya secara optimal sesuai dengan potensi atau kapasitasnya dan agar
individu dapat berkembang sesuai lingkungannya.
Individu
yang sedang dalam proses perkembangan apalagi ia adalah seorang siswa, tentu
banyak masalah yang dihadapinya baik masalah pribadi, sosial, maupun akademik
dan masalah-masalah lainnya. Kenyataan bahwa tidak semua individu (siswa) mampu
melihat dan mampu menyelesaikan sendiri masalah yang dihadapinya serta tidak
mampu menyesuaikan diri secara efektif terhadap lingkungannya. Bahkan
adakalanya individu tidak mampu menerima dirinya sendiri. Merujuk kepada
masalah yang dihadapi individu (siswa), maka tujuan Bimbingan dan Konseling
adalah agar individu yang dibimbing memiliki kemampuan atau kecakapan melihat
dan menemukan masalahnya dan mampu atau cakap dalam memecahkan sendiri masalah
yang dihadapinya serta mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Bimbingan
dan Konseling berkenaan dengan prilaku, oleh sebab itu tujuan Bimbingan dan
Konseling adalah dalam rangka:
a. Membantu
mengembangkan kualitas kepribadian individu yang dibimbing atau yang
dikonseling.
b. Membantu
mengembangkan kualitas kesehatan mental
klien.
c. Membantu
mengembangkan prilaku-prilaku yang lebih efektif pada diri individu dan
lingkungannya.
d. Membantu
klien menanggulangi problema hidup dan kehidupannya secara mandiri.
Menurut Yusuf &
Nurihsan (2008) tujuan bimbingan dan konseling yang terkait dengan aspek
akademik (belajar) adalah sebagai berikut
:
a. Memiliki
sikap dan kebiasaan belajar yang positif, seperti kebiasaan membaca buku,
disiplin dalam belajar, mempunyai perhatian terhadap semua pelajaran, dan aktif
mengikuti semua kegiatan belajar yang diprogramkan.
b. Memiliki
motif yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat.
c. Memliki
keterampilan atau teknik belajar yang efektif, seperti keterampilan membaca
buku, menggunakan kamus, mencatat pelajaran, dan memepersiapkan diri menghadapi
ujian.
d. Memiliki
keterampilan untuk menetapkan tujuan dan perencanaan pendidikan, seperti
membuat jadwal belajar, mengerjakan tugas-tugas, memantapkan diri dalam
memperdalam pelajaran tertentu, dan berusaha memperoleh informasi tentang
berbagai hal dalam rangka mengembangkan wawasan yang lebih luas.
e.
Memiliki kesiapan
mental dan kemampuan untuk menghadapi ujian
3. Jenis
Layanan
Jenis-jenis
layanan bimbingan dan konseling:
a. Layanan
Orientasi
Layanan
orientasi merupakan layanan yang memungkinan peserta didik memahami lingkungan
baru, terutama lingkungan sekolah dan obyek-obyek yang dipelajari, untuk
mempermudah dan memperlancar berperannya peserta didik di lingkungan yang baru
itu, sekurang-kurangnya diberikan dua kali dalam satu tahun yaitu pada setiap
awal semester. Tujuan layanan orientasi adalah agar peserta didik dapat
beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan baru secara tepat dan
memadai, yang berfungsi untuk pencegahan dan pemahaman.
b.
Layanan Informasi
Layanan
informasi adalah layanan yang memungkinan peserta didik menerima dan memahami
berbagai informasi (seperti : informasi diri, sosial, belajar, pergaulan,
karier, pendidikan lanjutan). Tujuan layanan informasi adalah membantu peserta didik
agar dapat mengambil keputusan secara tepat tentang sesuatu, dalam bidang
pribadi, sosial, belajar maupun karier berdasarkan informasi yang diperolehnya
yang memadai. Layanan informasi pun berfungsi untuk pencegahan dan pemahaman.
c. Layanan
Pembelajaran
Layanan
pembelajaran merupakan layanan yang memungkinan peserta didik mengembangkan
sikap dan kebiasaan belajar yang baik dalam menguasai materi belajar atau
penguasaan kompetensi yang cocok dengan kecepatan dan kemampuan dirinya serta
berbagai aspek tujuan dan kegiatan belajar lainnya, dengan tujuan agar peserta
didik dapat mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik. Layanan
pembelajaran berfungsi untuk pengembangan.
d. Layanan
Penempatan dan Penyaluran
Layanan
penempatan dan penyaluran merupakan layanan yang memungkinan peserta didik
memperoleh penempatan dan penyaluran di dalam kelas, kelompok belajar,
jurusan/program studi, program latihan, magang, kegiatan ko/ekstra kurikuler
sesuai dengan potensi, bakat, minat erta kondisi pribadinya, dengan tujuan agar
peserta didik dapat mengembangkan segenap bakat, minat dan segenap potensi
lainnya. Layanan penempatan dan penyaluran berfungsi untuk pengembangan.
e. Layanan
Penguasaan Konten
Layanan
penguasaan konten merupakan layanan yang membantu peserta didik menguasai
konten tertentu, terutama kompetensi dan atau kebiasaan yang berguna dalam kehidupan di sekolah,
keluarga, dan masyarakat.
f. Layanan
Konseling Perorangan
Layanan
konseling perorangan merupakan layanan yang memungkinan peserta didik
mendapatkan layanan langsung tatap muka (secara perorangan) dengan guru
pembimbing untuk membahas dan mengentaskan permasalahan yang dihadapinya dan
perkembangan dirinya. Tujuan layanan konseling perorangan adalah agar peserta
didik dapat mengentaskan masalah yang dihadapinya. Layanan konseling perorangan
berfungsi untuk pengentasan dan advokasi.
g. Layanan
Bimbingan Kelompok
Layanan
bimbingan kelompok merupakan layanan yang memungkinan sejumlah peserta didik
secara bersama-sama melalui dinamika kelompok memperoleh bahan dan membahas
pokok bahasan (topik) tertentu untuk menunjang pemahaman dan pengembangan
kemampuan sosial, baik sebagai individu maupun sebagai pelajar, kegiatan
belajar, karir/jabatan, serta untuk pengambilan keputusan atau tindakan
tertentu melalui dinamika kelompok. Layanan bimbingan kelompok berfungsi untuk
pemahaman dan pengembangan.
h. Layanan
Konseling Kelompok
Layanan
konseling kelompok merupakan layanan yang memungkinan peserta didik
(masing-masing anggota kelompok) memperoleh kesempatan untuk pembahasan dan
pengentasan permasalahan pribadi melalui dinamika kelompok. Masalah yang
dibahas itu adalah maalah-masalah pribadi yang dialami oleh masing-masing
anggota kelompok. Layanan konseling kelompok berfungsi untuk pengentasan dan
advokasi.
i.
Layanan Konsultasi
Layanan
Konsultasi merupakan layanan yang membantu peserta didik dan atau pihak lain
dalam memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara yang perlu dilaksanakan
dalam menangani kondisi dan atau masalah peserta didik. Pengertian konsultasi
dalam program BK adalah sebagai suatu proses penyediaan bantuan teknis untuk
konselor, orang tua, administrator dan konselor lainnya dalam mengidentifikasi
dan memperbaiki masalah yang membatasi efektivitas peserta didik atau sekolah
konseling atau psikoterapi sebab konsultasi tidak merupakan layanan yang
langsung ditujukan kepada klien, tetapi secara tidak langsung melayani klien
melalui bantuan yang diberikan orang lain.
j.
Layanan Mediasi
Layanan
mediasi merupakan layanan yang membantu peserta didik menyelesaikan permasalahan
ataupun perselisihan dan memperbaiki hubungan antar peserta didik dengan
konselor sebagai mediator.
4. Manajemen Bimbingan Dan Konseling Perkembangan
Di SMP
Suatu program layanan bimbingan dan
konseling tidak mungkin terselenggara, dan terlaksana dengan baik, apabila
tidak memiliki suatu sistem pengelolaan (manajemen) yang bermutu, dlam arti
dilakukan secara jelas, sistematis, dan terarah. Menurut Stoner (1981)
Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, arahan, danpengntrolan
upaya atau aktivitas para anggota staf organisasi dengan menggunakan berbagai
sumber untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
Komite Sekolah sebagai refresentasi
masyarakat atau stakeholder
memerlukan penyadaran dan pemahaman akan keberadaan dan pentingnya layanan
bimbingan dan konseling disekolah.
Penggunaan data di dalam bimbingan
konseling akan menjamin setiap peserta didik memperoleh manfaat dari layanan
bimbingan dan konseling. Data yang diperoleh dan digunakan perlu
diadministrasikan dengan baik dan cermat. Manajemen data dilakuakan secara
manual maupun komputer. Pengunaan data peserta didik dan lingkungan sekolah
yang tertata dan dikelola dengan baik akan memudahkan kepentingan sekolah dalam
memonitor kemajuan peserta didik.
Rencana Kegiatan diperlukan untuk menjamin
peluncuran program bimbingan dan konseling secara efektif dan efesien.Rencana
kegiatan merupakan uraian rinci dari program yang menggambarkan struktur isi
program, baik kegiatan sekolah maupun luar sekolah untuk mempasilitasi peserta
didik.
Menurut Millner (1986) membuat daftar
fungsi para konselor SMP dalam urutan perioritas sebagai berikut :
a.
Mengelola dan
mengorganisasi program bimbingan.
b.
Mengevaluasi
keberhasilan pelayanan-pelayanan yang diberikan.
c.
Perencanaan
Kurikulum : Konselor mengkordinasikan penyesuaian kurikulum akademis dengan
kebutuhan khusus peserta didik.
Menurut Wilgus dan Shelley (1988)
dalam mengeksplorasi konselor sekolah menambahkan beberapa tugas sebagai
berikut :
a.
Konsultasi Staf,
berkonsultasi dengan personalia sekolah tentang keberadaan yang baik dari
akademis, sosial atau emosional para pesrta didik.
b.
Perkembangan
Staf, memimpin program-program dalam pelayanan untuk pesonalia sekolah.
Menurut Prof. Dr. Syamsu Yusuf LN, M.Pd
(2016:71) Koordinasi, merupakan proses kepemimpinan yang diperankan konselor
dalam membantu pengorganisasian dan pengelolaan program konseling. Aktivitas
konselor dalm melaksanakan fungsi koordinasi ini adalah (1) menjalin kerja sama
dengan pihak sekolah dan masyarakat, (2) mengorganisasi program mentoring, dan
(3) membentuk dan mengarahkan kelompok-kelompok studi peserta didik, dan
aktivitas serupa lainnya.
C.
PENUTUP
Kita
sebagai calon seorang guru harus mengetahui jenis-jenis masalah yang dihadapi
agar kita mendapatkan gambaran secara rinci mengenai berbagai permasalahan
siswa usia SMP dengan mengaitkan ciri-ciri perkembangan yang terjadi pada fase
remaja awal hingga akhir. Sehingga kita dapat mengetahui apa yang harus kita
lakukan nantinya kepada siswa siswi kita.
Bimbingan dan konseling
diharapkan mampu membantu siswa untuk mandiri sehingga dia mampu untuk
mengambil keputusan dan enyelesaikan masalahnya sendiri.
Selain itu, Manajemen merupakan suatu
proses perencanaan, pengorganisasian, arahan, dan pengontrolan upaya atau
aktivitas para anggota staf organisasi dengan menggunakan berbagai sumber untuk
mencapai tujuan organisasi yang telah ditentukan.
DAFTAR PUSTAKA
Yusuf,
Syamsu. 2016. Konseling Individual Konsep
Dasar & Pendekatan. Bandung: PT. Refika Aditama
Yusuf,
Syamsu. 2017. Bimbingan & Konseling
Perkembangan Suatu Pendekatan Komprehensif. Bandung: PT. Refika Aditama
Elsa, Hanita. 2015. JENIS-JENIS LAYANAN BIMBINGAN KONSELING.[online]. Tersedia; http://hanitaelsa16.blogspot.co.id/2015/05/jenis-jenis-layanan-bimbingan-konseling_30.htm
[26 Agustus 2017]
http://inspirasikonselor.weebly.com/jenis-ndash-jenis-bimbingan-dan-konseling.html [25 Agustus 2017]
Hasan, Muhammad.
2012. TUJUAN, Fungsi, DAN MANFAAT BK DI
SEKOLAH. [online]. Tersedia; https://kelasabiologysciencecomunity.wordpress.com/2012/06/22/tujuan-fungsi-dan-manfaat-bk-di-sekolah-menengah/ [26 Agustus 2017]
Andini, Meri. 2015. Bimbingan dan Konseling di SLTP dan SLTA.
[online]. Tersedia; http://meriandani010515.blogspot.co.id/2015/05/bimbingan-dan-konseling-di-sltp-dan-slta_2.html [27 Agustus 2017]
Khadijah, Khairiyah. 2014. Manajemen
BK di SMP. [online]. Tersedia; http://khairiyahkhadijah.blogspot.co.id/2014/10/manajemen-bk-di-smp.html [27 Agustus 2017]
Pangesti, Dinda. 2014. TUGAS MANAJEMEN BK DI SEKOLAH "PROGRAM BK
DI SLTP DAN IMPLIKASI PENGEMBANGANNYA". [online]. Tersedia; http://www.academia.edu/8353078/TUGAS_MANAJEMEN_BK_DI_SEKOLAH_PROGRAM_BK_DI_SLTP_DAN_IMPLIKASI_PENGEMBANGANNYA_ [27 Agustus 2017]
0 komentar:
Posting Komentar