Bitcoin.co.id

Kamis, 07 September 2017

Makalah Bimbingan dan Konseling



BIMBINGAN BAGI PESERTA DIDIK DI SMP

Kelompok 5 A
1.      Meidina Rahma              162191003
2.      Rizal Himanullah           162191006
3.      Ibrahim Husein              162191008
4.      Widi Nursopia                162191010
5.      Yusup Sobirin                162191020
6.      Sabit Rusydan                162191023


A.    PENDAHULUAN
     Manusia adalah makhluk tuhan yang paling sempurna. Kesempurnaan manusia tidak dapat dijauhkan dari masalah. Peran manusia sebagai makhluk individu maupun sosial kerap sekali menimbulkan berbagai masalah, baik dengan dirinya sendiri maupun dengan orang lain.
     Siswa  di sekolah menengah berada pada masa puber atau peralihan. Dimasa itulah siswa sedang mencari-cari jati diri, dan rentan sekali mendapatkan masalah. Egois yang tinggi, mungkin karena sudah merasa dewasa sehingga berfikir dapat mengatasi masalahnya sendiri. Namun, mereka sebenarnya masih membutuhkan bimbingan orang tua, guru, dan masyarakat.
     Kita sebagai calon seorang guru harus mengetahui jenis-jenis masalah yang dihadapi agar kita mendapatkan gambaran secara rinci mengenai berbagai permasalahan siswa usia SMP dengan mengaitkan ciri-ciri perkembangan yang terjadi pada fase remaja awal hingga akhir. Sehingga kita dapat mengetahui apa yang harus kita lakukan nantinya kepada siswa siswi kita.
     Bimbingan dan konseling diharapkan mampu membantu siswa untuk mandiri sehingga dia mampu untuk mengambil keputusan dan enyelesaikan masalahnya sendiri.
B.     PEMBAHASAN
1.      Konsep Dasar
     Dalam perkembangan dan proses kehidupannya, manusia tidak luput dari yang namanya masalah. Baik dari individu itu sendiri maupun kelompok. Masalah yang dihadapi individu sangat memungkinkan selain berpengaruh pada dirinya sendiri juga dapat berpengaruh pada orang lain dan lingkungan sekitar.
     Pada hakekatnya proses pengembangan manusia terjadi untuk mencapai kematangan diri, baik itu kemampuan bersosialisais yang baik, kesusilaan yang tinggi, serta keimanaan dan ketakwaan.
Ketidakmampuan individu untuk mewujudkan perkembangan yang optimal pada keempat dimensi (individualitas, moralitas, sosialitas, regiliusitas) tersebut dikarenakan adanya beragai permasalahan yang dialami selama proses perkembangannya.
     Selain itu, masalah adalah sesuatu yang harus diselesaikan atau dipecahkan. Masalah yang tidak segera diselesaikan akan menjadi beban kehidupan dirinya sendirimaupun akan berimbas kepada orang lain. Adapun ada beberapa bentuk masalah yang sering dihadapi oleh siswa SMP diantaranya sebagai berikut:
a.       Masalah terjadi karena adanya kesenjangan harapan dan kenyataan
b.      Masalah timbul karena proses pembelajaran yang keliru
c.       Masalah bersifat individu maupun kelompok
d.      Masalah terjadi karena tindakan yang tidak diinginkan oleh individu maupun orang lain.
2.      Tujuan
Tujuan bimbingan dan konseling sudah bisa diketahui dalam rumusan tentang bimbingan dan konseling. Individu atau siswa yang dibimbing, merupakan individu yang sedang dalam proses perkembangan. Oleh sebab itu, maka tujuan bimbingan dan konseling adalah agar tercapai perkembangan yang optimal pada individu yang dibimbing. Dengan perkataan lain, agar individu (siswa) dapat mengembangkan dirinya secara optimal sesuai dengan potensi atau kapasitasnya dan agar individu dapat berkembang sesuai lingkungannya.
Individu yang sedang dalam proses perkembangan apalagi ia adalah seorang siswa, tentu banyak masalah yang dihadapinya baik masalah pribadi, sosial, maupun akademik dan masalah-masalah lainnya. Kenyataan bahwa tidak semua individu (siswa) mampu melihat dan mampu menyelesaikan sendiri masalah yang dihadapinya serta tidak mampu menyesuaikan diri secara efektif terhadap lingkungannya. Bahkan adakalanya individu tidak mampu menerima dirinya sendiri. Merujuk kepada masalah yang dihadapi individu (siswa), maka tujuan Bimbingan dan Konseling adalah agar individu yang dibimbing memiliki kemampuan atau kecakapan melihat dan menemukan masalahnya dan mampu atau cakap dalam memecahkan sendiri masalah yang dihadapinya serta mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Bimbingan dan Konseling berkenaan dengan prilaku, oleh sebab itu tujuan Bimbingan dan Konseling adalah dalam rangka:
a.       Membantu mengembangkan kualitas kepribadian individu yang dibimbing atau yang dikonseling.
b.      Membantu mengembangkan kualitas kesehatan mental klien.
c.       Membantu mengembangkan prilaku-prilaku yang lebih efektif pada diri individu dan lingkungannya.
d.      Membantu klien menanggulangi problema hidup dan kehidupannya secara mandiri.
Menurut Yusuf & Nurihsan (2008) tujuan bimbingan dan konseling yang terkait dengan aspek akademik (belajar) adalah sebagai berikut :
a.       Memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif, seperti kebiasaan membaca buku, disiplin dalam belajar, mempunyai perhatian terhadap semua pelajaran, dan aktif mengikuti semua kegiatan belajar yang diprogramkan.
b.      Memiliki motif yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat.
c.       Memliki keterampilan atau teknik belajar yang efektif, seperti keterampilan membaca buku, menggunakan kamus, mencatat pelajaran, dan memepersiapkan diri menghadapi ujian.
d.      Memiliki keterampilan untuk menetapkan tujuan dan perencanaan pendidikan, seperti membuat jadwal belajar, mengerjakan tugas-tugas, memantapkan diri dalam memperdalam pelajaran tertentu, dan berusaha memperoleh informasi tentang berbagai hal dalam rangka mengembangkan wawasan yang lebih luas.
e.       Memiliki kesiapan mental dan kemampuan untuk menghadapi ujian
3.      Jenis Layanan
                        Jenis-jenis layanan bimbingan dan konseling:
a.       Layanan Orientasi
Layanan orientasi merupakan layanan yang memungkinan peserta didik memahami lingkungan baru, terutama lingkungan sekolah dan obyek-obyek yang dipelajari, untuk mempermudah dan memperlancar berperannya peserta didik di lingkungan yang baru itu, sekurang-kurangnya diberikan dua kali dalam satu tahun yaitu pada setiap awal semester. Tujuan layanan orientasi adalah agar peserta didik dapat beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan baru secara tepat dan memadai, yang berfungsi untuk pencegahan dan pemahaman.
b.      Layanan Informasi
Layanan informasi adalah layanan yang memungkinan peserta didik menerima dan memahami berbagai informasi (seperti : informasi diri, sosial, belajar, pergaulan, karier, pendidikan lanjutan). Tujuan layanan informasi adalah membantu peserta didik agar dapat mengambil keputusan secara tepat tentang sesuatu, dalam bidang pribadi, sosial, belajar maupun karier berdasarkan informasi yang diperolehnya yang memadai. Layanan informasi pun berfungsi untuk pencegahan dan pemahaman.
c.       Layanan Pembelajaran
Layanan pembelajaran merupakan layanan yang memungkinan peserta didik mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik dalam menguasai materi belajar atau penguasaan kompetensi yang cocok dengan kecepatan dan kemampuan dirinya serta berbagai aspek tujuan dan kegiatan belajar lainnya, dengan tujuan agar peserta didik dapat mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik. Layanan pembelajaran berfungsi untuk pengembangan.
d.      Layanan Penempatan dan Penyaluran
Layanan penempatan dan penyaluran merupakan layanan yang memungkinan peserta didik memperoleh penempatan dan penyaluran di dalam kelas, kelompok belajar, jurusan/program studi, program latihan, magang, kegiatan ko/ekstra kurikuler sesuai dengan potensi, bakat, minat erta kondisi pribadinya, dengan tujuan agar peserta didik dapat mengembangkan segenap bakat, minat dan segenap potensi lainnya. Layanan penempatan dan penyaluran berfungsi untuk pengembangan.
e.       Layanan Penguasaan Konten
Layanan penguasaan konten merupakan layanan yang membantu peserta didik menguasai konten tertentu, terutama kompetensi dan atau kebiasaan  yang berguna dalam kehidupan di sekolah, keluarga, dan masyarakat.
f.       Layanan Konseling Perorangan
Layanan konseling perorangan merupakan layanan yang memungkinan peserta didik mendapatkan layanan langsung tatap muka (secara perorangan) dengan guru pembimbing untuk membahas dan mengentaskan permasalahan yang dihadapinya dan perkembangan dirinya. Tujuan layanan konseling perorangan adalah agar peserta didik dapat mengentaskan masalah yang dihadapinya. Layanan konseling perorangan berfungsi untuk pengentasan dan advokasi.
g.      Layanan Bimbingan Kelompok
Layanan bimbingan kelompok merupakan layanan yang memungkinan sejumlah peserta didik secara bersama-sama melalui dinamika kelompok memperoleh bahan dan membahas pokok bahasan (topik) tertentu untuk menunjang pemahaman dan pengembangan kemampuan sosial, baik sebagai individu maupun sebagai pelajar, kegiatan belajar, karir/jabatan, serta untuk pengambilan keputusan atau tindakan tertentu melalui dinamika kelompok. Layanan bimbingan kelompok berfungsi untuk pemahaman dan pengembangan.
h.      Layanan Konseling Kelompok
Layanan konseling kelompok merupakan layanan yang memungkinan peserta didik (masing-masing anggota kelompok) memperoleh kesempatan untuk pembahasan dan pengentasan permasalahan pribadi melalui dinamika kelompok. Masalah yang dibahas itu adalah maalah-masalah pribadi yang dialami oleh masing-masing anggota kelompok. Layanan konseling kelompok berfungsi untuk pengentasan dan advokasi.
i.        Layanan Konsultasi
Layanan Konsultasi merupakan layanan yang membantu peserta didik dan atau pihak lain dalam memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara yang perlu dilaksanakan dalam menangani kondisi dan atau masalah peserta didik. Pengertian konsultasi dalam program BK adalah sebagai suatu proses penyediaan bantuan teknis untuk konselor, orang tua, administrator dan konselor lainnya dalam mengidentifikasi dan memperbaiki masalah yang membatasi efektivitas peserta didik atau sekolah konseling atau psikoterapi sebab konsultasi tidak merupakan layanan yang langsung ditujukan kepada klien, tetapi secara tidak langsung melayani klien melalui bantuan yang diberikan orang lain.
j.        Layanan Mediasi
Layanan mediasi merupakan layanan yang membantu peserta didik menyelesaikan permasalahan ataupun perselisihan dan memperbaiki hubungan antar peserta didik dengan konselor sebagai mediator.
4.       Manajemen Bimbingan Dan Konseling Perkembangan Di SMP
     Suatu program layanan bimbingan dan konseling tidak mungkin terselenggara, dan terlaksana dengan baik, apabila tidak memiliki suatu sistem pengelolaan (manajemen) yang bermutu, dlam arti dilakukan secara jelas, sistematis, dan terarah. Menurut Stoner (1981) Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, arahan, danpengntrolan upaya atau aktivitas para anggota staf organisasi dengan menggunakan berbagai sumber untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
     Komite Sekolah sebagai refresentasi masyarakat atau stakeholder memerlukan penyadaran dan pemahaman akan keberadaan dan pentingnya layanan bimbingan dan konseling disekolah.
     Penggunaan data di dalam bimbingan konseling akan menjamin setiap peserta didik memperoleh manfaat dari layanan bimbingan dan konseling. Data yang diperoleh dan digunakan perlu diadministrasikan dengan baik dan cermat. Manajemen data dilakuakan secara manual maupun komputer. Pengunaan data peserta didik dan lingkungan sekolah yang tertata dan dikelola dengan baik akan memudahkan kepentingan sekolah dalam memonitor kemajuan peserta didik.
     Rencana Kegiatan diperlukan untuk menjamin peluncuran program bimbingan dan konseling secara efektif dan efesien.Rencana kegiatan merupakan uraian rinci dari program yang menggambarkan struktur isi program, baik kegiatan sekolah maupun luar sekolah untuk mempasilitasi peserta didik.
       Menurut Millner (1986) membuat daftar fungsi para konselor SMP dalam urutan perioritas sebagai berikut :
a.       Mengelola dan mengorganisasi program bimbingan.
b.      Mengevaluasi keberhasilan pelayanan-pelayanan yang diberikan.
c.       Perencanaan Kurikulum : Konselor mengkordinasikan penyesuaian kurikulum akademis dengan kebutuhan khusus peserta didik.
          Menurut Wilgus dan Shelley (1988) dalam mengeksplorasi konselor sekolah menambahkan beberapa tugas sebagai berikut :
a.       Konsultasi Staf, berkonsultasi dengan personalia sekolah tentang keberadaan yang baik dari akademis, sosial atau emosional para pesrta didik.
b.      Perkembangan Staf, memimpin program-program dalam pelayanan untuk pesonalia sekolah.
       Menurut Prof. Dr. Syamsu Yusuf LN, M.Pd (2016:71) Koordinasi, merupakan proses kepemimpinan yang diperankan konselor dalam membantu pengorganisasian dan pengelolaan program konseling. Aktivitas konselor dalm melaksanakan fungsi koordinasi ini adalah (1) menjalin kerja sama dengan pihak sekolah dan masyarakat, (2) mengorganisasi program mentoring, dan (3) membentuk dan mengarahkan kelompok-kelompok studi peserta didik, dan aktivitas serupa lainnya.

C.     PENUTUP
     Kita sebagai calon seorang guru harus mengetahui jenis-jenis masalah yang dihadapi agar kita mendapatkan gambaran secara rinci mengenai berbagai permasalahan siswa usia SMP dengan mengaitkan ciri-ciri perkembangan yang terjadi pada fase remaja awal hingga akhir. Sehingga kita dapat mengetahui apa yang harus kita lakukan nantinya kepada siswa siswi kita.
     Bimbingan dan konseling diharapkan mampu membantu siswa untuk mandiri sehingga dia mampu untuk mengambil keputusan dan enyelesaikan masalahnya sendiri.
     Selain itu, Manajemen merupakan suatu proses perencanaan, pengorganisasian, arahan, dan pengontrolan upaya atau aktivitas para anggota staf organisasi dengan menggunakan berbagai sumber untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditentukan.
DAFTAR PUSTAKA
Yusuf, Syamsu. 2016. Konseling Individual Konsep Dasar & Pendekatan. Bandung: PT. Refika Aditama
Yusuf, Syamsu. 2017. Bimbingan & Konseling Perkembangan Suatu Pendekatan Komprehensif. Bandung: PT. Refika Aditama
Elsa, Hanita. 2015. JENIS-JENIS LAYANAN BIMBINGAN KONSELING.[online]. Tersedia; http://hanitaelsa16.blogspot.co.id/2015/05/jenis-jenis-layanan-bimbingan-konseling_30.htm [26 Agustus 2017]
Hasan, Muhammad. 2012. TUJUAN, Fungsi, DAN MANFAAT BK DI SEKOLAH. [online]. Tersedia; https://kelasabiologysciencecomunity.wordpress.com/2012/06/22/tujuan-fungsi-dan-manfaat-bk-di-sekolah-menengah/ [26 Agustus 2017]
Andini, Meri. 2015. Bimbingan dan Konseling di SLTP dan SLTA. [online]. Tersedia; http://meriandani010515.blogspot.co.id/2015/05/bimbingan-dan-konseling-di-sltp-dan-slta_2.html [27 Agustus 2017]
Khadijah, Khairiyah. 2014. Manajemen BK di SMP. [online]. Tersedia; http://khairiyahkhadijah.blogspot.co.id/2014/10/manajemen-bk-di-smp.html [27 Agustus 2017]
Pangesti, Dinda. 2014. TUGAS MANAJEMEN BK DI SEKOLAH "PROGRAM BK DI SLTP DAN IMPLIKASI PENGEMBANGANNYA". [online]. Tersedia; http://www.academia.edu/8353078/TUGAS_MANAJEMEN_BK_DI_SEKOLAH_PROGRAM_BK_DI_SLTP_DAN_IMPLIKASI_PENGEMBANGANNYA_  [27 Agustus 2017]






Lokasi: Tasikmalaya, West Java, Indonesia

0 komentar:

Posting Komentar