Bitcoin.co.id

Kamis, 07 September 2017

Makalah Atletik



MAKALAH
CABANG OLAHRAGA TOLAK PELURU
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Atletik


Disusun Oleh:
Kelompok 5

1.      Lasrti Lestari Pebrianti                         162191021
2.      Sabit Rusydan                                        162191023
3.      Firmansyah                                             162191025
4.      Reza Yuliansyah                                     162191026
5.      Razu Pamungkas                                   162191027
Kelas : 1-A

PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN DAN REKREASI
UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA
2017



Kata Pengantar

Puji syukur kami ucapkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah kepada kita semua, sehingga berkat Karunia-Nya kami dapat menyelesaikan karya tulis Cabang Olahraga Tolak Peluru.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas athletik. Makalah yang kami buat berisikan tentang cara melakukan tolakan peluru dalam cabang olahraga tolak peluru.
Dalam penyusunan makalah ini, kami tidak lupa mengucapkan banyak terimakasih pada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas makalah ini sehinga makalah ini dapat diselesaikan. Dan tidak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Deni Setiwan, S.Pd.,M.Pd. yang telah membimbing kami khususnya dalam pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.
Dalam penyusunan karya tulis, kami berharap semoga karya tulis inidapat bermanfaat khususnya bagi kami umumnya kepada pembaca. Oleh karena itu, kami meminta saran dan kritik yang membangun untuk perbaikan selanjutnya.

Tasukmalaya,      Maret 2017



  Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Cabang olahraga athletik merupakan cabang olah raga yang tidak menggunakan taktik atau strategi berkerjasama untuk mencapai suatu tujuan,  karena cabang olahraga athletik itu olahraga individualis. Cabang olahraga athletik juga bisa di katakan ibu dari sebagian cabang olahraga lainnya. Gerakan-gerakan yang ada dalam athletik, seperti: jalan, lari, lompat dan lempar dimiliki oleh sebagian besar cabang olahraga, sehingga tak heran jika pemerintah mengkategorikan cabang olahraga atletik sebagai salah satu mata pelajaran pendidikan jasmani yang wajib diberikan kepada para siswa.
Tolak Peluru merupakan salah satu cabang olahraga atletik. Olahraga  atletik memang terdiri dari nomor lari, lompat dan lempar. Nomor lempar terdiri dari empat macam yaitu : tolak peluru, lempar lembing, lempar cakram, dan lontar martil Dalam salah satu nomor lempar itulah terdapat cabang olahraga tolak peluru. Karena berada dibawah cabang olahraga atletik, maka induk organisasi olahraga tolak peluru dibawah IAAF yaitu International Amateur Atlhetic Federation (Induk Organisasi Atletik Internasional). Atletik merupakan unsur olahraga terpenting pada suatu penyelenggaraan olimpiade. Hal ini dikarenakan pengembangan dan peningkatan prestasi olahraga lain dapat dicapai melalui latihan nomor-nomor atletik, khususnya dalam peningkatan kondisi fisik.
Salah satu nomor pada cabang atletik yaitu tolak peluru. Faktor tersebut ada yang bersifat internal misalnya ; bakat, emosi, suasana hati, motivasi dan lain-lain. Sedangkan faktor yang bersifat eksternal diantaranya ; faktor pelatih, sarana dan prasarana, lingkungan dan sosial budaya. Prestasi pada nomor atletik dapat dicapai melalui latihan yang khusus dan teratur dalam jangka waktu yang relatif lama. Potensi yang cocok dengan cabang olahraga yang ditekuninya seperti keadaan fisik, penguasaan teknik dan persyaratan lainnya semestinya dimiliki oleh seorang athlet.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apakah yang dimaksud tolak peluru?
2.      Apa saja hal-hal yang harus diperhatikan pada cabang olahraga tolak peluru?
3.      Bagaimana tahapan cara melakukan tolak peluru yang benar?

C.    Tujuan
1.      Mengetahui yang dimaksud dengan cabang olahraga tolak peluru.
2.      Mengetahui hal-hal yang harus diperhatikan pada cabang olahrga tolak peluru.
3.      Memahami tahapan cara melakukan tolak peluru yang benar.

D.    Manfaat
“Untuk mempermudah pembaca dalam memahami salah satu nomor cabang olahraga athletik yaitu tolak peluru”.
BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Tolak Peluru
Menurut Setiawan (2016:28) Tolak Peluru merupakan nomor lempar yang terbagi atas 2 teknik yaitu gaya linear dan gaya rotasi. Pada dasrnya dua gaya ini sama-sama ingin menghasilkan tolakan yang jauh, tetapi yang membedakan hanya pada pola gerakan langkah kaki.
Menurut Purnama (2015) Tolak Peluru adalah suatu gerakan menolak atau mendorong suatu lat bundar (peluru) dengan berat tertentu yang terbuat dari logam, yang dilakukan dari baru dengan satu tangan untuk mencapai jarak sejauh-jauhnya. Berat peluru yang digunakan perlombaan adalah 7,25 kg (putra) dan 4 kg (putri)

B.     Hal-Hal  yang Perlu Diperhatikan
1.      Ketentuan Diskualifikasi
a.       Menyentuh balok batas sebelah atas
b.       Menyentuh tanah di luar lingkaran
c.        Keluar masuk lingkaran dari muka garis tengah
d.       Dipanggil selama 3 menit belum menolak
e.        Peluru berada di belakang kepala
f.        Peluru jatuh di luar sektor lingkaran
g.        Menginjak garis lingkar lapangan
h.       Keluar lewat depan garis lingkar
i.         Keluar lingkaran sebelum peluru menyentuh lantai
j.         Peserta gagal melempar sudah 3 kali lemparan
k.       Menggunakan Doping

2.      Hal Yang Disarankan
a.       Bawalah tungkai kiri merendah
b.       Dapatkan keseimbangan gerak dari kedua tungkai, dengan tungkai kiri memimpin di belakang
c.        Menjaga agar bagian atas badan tetap rileks ketika bagian bawah bergerak
d.       Hasilkan rangkaian pada tungkai kiri
e.        Putar kaki kanan ke arah dalam sewaktu melakukan luncuran
f.        Pertahankan pinggul kiri dan bahu menghadap ke belakang selama mungkin
g.        Bawalah tangan kiri dalam sebuah posisi mendekati badan
h.       Tahanlah sekuat-kuatnya dengan tungkai kiri
3.      Hal yang harus dihindari
a.       Tidak memiliki keseimbangan dalam sikap permainan
b.       Melakukan lompatan ketika meluncur dengan kaki kanan
c.        Mengangkat badan tinggi ketika melakukan luncuran
d.       Tidak cukup jauh menarik kaki kanan di bawah badan
e.        Mendarat dengan kaki kanan menghadap ke belakang
f.        Menggerakkan tungkai kiri terlalu banyak ke samping
g.        Terlalu awal membuka badan
h.       Mendarat dengan badan menghadap ke samping atau ke depan
4.      Peralatan
a.       Rol Meter
b.       Bendera Kecil
c.        Kapur / Tali Rafia
d.       Peluru, yaitu :
1)       Untuk senior putra    = 7.257 kg
2)       Untuk senior putri     = 4 kg
3)       Untuk junior putra    = 5 kg
4)       Untuk junior putri     = 3 kg
5.      Lapangan Tolak Peluru
a.       Lingkaran tolak peluru harus dibuat dari besi, baja atau bahan lain yang cocok yang dilengkungkan, bagian atasnya harus rata dengan permukaan tanah luarnya. Bagian dalam lingkaran tolak dibuat dari semen, aspal atau bahan lain yang padat tetapi tidak licin. Permukaan dalam lingkaran tolak harus datar antara 20 mm sampai 6 mm lebih rendah dari bibir atas lingkaran besi.
b.       Garis lebar 5 cm harus dibuat di atas lingkaran besi menjulur sepanjang 0.75 m pada kanan kiri lingkaran garis ini dibuat dari cat atau kayu.
c.        Diameter bagian dalam lingkaran tolak adalah 2,135 m. Tebal besi lingkaran tolak minimum 6 mm dan harus di cat putih.
d.       Balok penahan dibuat dari kayu atau bahan lain yang sesuai dalam sebuah busur/lengkungan sehingga tepi dalam berhimpit dengan tepi dalam lingkaran tolak, sehingga lebih kokoh.
e.        Lebar balok 11,2–30 cm, panjangnya 1,21-1,23 m di dalam, tebal 9,8-10,2 cm.

C.    Tahapan Cara Melakukan Tolak Peluru yang Benar
Adapun yang harus diketahui pula beberapa unsur yang berpengaruh terhadap teknik dan prestasi dalam nomor lempar. Adapun unsur-unsur pada cabang olahraga tolak peluru, yaitu kekuatan (strenght), daya ledak (explosive power), kecepatan (speed), kelentukan atau kelenturan (flexibility - suplennes), kelincahan atau gesit (mobility), ketangkasan (agility), koordinasi, relaxation (relaksasi), balance (keseimbangan).
Tahapan-tahapan cara melakukan tolak peluru, diantara lain :
1.      Tahap Persiapan
a.       Cara Memegang Peluru
Gunakan tangan yang terkuat, misalnya tangan kanan. Memegang peluru diletakan di pangkal jari dan peluru tidak mengenai bagian dalam telapak tangan.

b.        Cara meletakkan peluru
Sebenarnya peluru itu tidak benar-benar diletakkan diatas bahu (pundak), tetapi agak turun kedepan melekat pada pangkal leher. Bagain peluru yang terletak antara ibu jari dan jari telunjuk sedikit melekat pada tulang selangka (clavicul) sedang peluru bagian atas menempel pada pangkal dagu (rahang bawah). Pada posisi itu siku dibuka tidak lebih dari 90.

c.       Posisi kaki di buka selebar bahu.


2.      Tahap Awalan
Dalam tahap ini berhubungan dengan macam-macam “Gaya Tolak Peluru” yaitu ada Gaya O’Brain (Membelakangi Arah Tolakan) dan Gaya Ortodok (Menyamping Arah Tolakan).
Atlet mengambil sikap awal Gaya O’brain, berdiri membelakangi arah tolakan dan berat badan di atas kaki kanan. Membungkukkan badan angkat kaki kiri ke atas dan posisi tangan kiri tergantung lemas kebawah. Kemudian, satukan kedua kaki dengan kaki kiri sedikit di tekuk dan menekukan kaki kanan dengan posisi tubuh tetap membungkuk.
Sedangkan Gaya Ortodok, atlet mengambil sikap awal berdiri menyamping arah tolakan dan berat badan di atas kaki kanan. Kemudian, membungkukkan badan dengan menyatukan kedua kaki dengan kaki kiri sedikit di tekuk menekukan kaki kanan dengan posisi tubuh tetap membungkuk.
3.      Tahap Pergeseran (Melecut)
Setelah menekukkan kaki, sikap pergeseran dengan Gaya O’brain dilanjutkan dengan melucutkan kaki kiri kebelakang (arah tolakan)  dengan posisi badan tetap membungkuk sehingga badan terbawa sedikit menggeser, dengan posisi kaki kanan tetap menekuk dan sedikit menjinjit, dan posisi kaki kiri lurus dan sedikit menjinjit.
Sedangkan sikap pergeseran dengan Gaya Ortodok, setelah menekuk dengan melecutkan kaki kiri ke samping dengan posisi badan tetap membungkuk sehingga badan terbawa sedikit menggeser, dengan posisi kaki kanan tetap menekuk dan sedikit menjinjit, dan posisi kaki kiri lurus dan sedikit menjinjit.
4.      Tahap Putaran
Tahap ini dengan Gaya O’brain, dilanjutkan dengan menjadikan kaki kanan sebagai poros dan kaki kanan tetap menekuk. Kemudian memutarkan kaki kanan 180, sehingga badan ikut berputar dan posisi badan dengan dada membusung dan berat badan bertumpu pada kaki kanan, sehingga badan berputar 180 menghadap ke arah tolakan. Posisi tangan kiri mengikuti pergerakan.
Sedangkan Gaya Ortodok, dilanjutkan dengan menjadikan kaki kanan sebagai poros dan kaki kanan tetap menekuk. Kemudian memutarkan kaki kanan 90, sehingga badan ikut berputar dan posisi badan dengan dada membusung dan berat badan bertumpu pada kaki kanan, sehingga badan berputar 90 menghadap ke arah tolakan.Posisi tanagan kiri mengikuti pergerakan.
5.      Tahap Tolakan Peluru dan Akhiran
Tahap ini dengan Gaya O’brain dan Gaya Ortodok, dilanjutkan ketika berat badan bertumpu pada kaki kanan, maka kaki kanan ditolakan sekuat mungkin dan saat peluru dari pangkal leher akan terlepas sendiri disebabkan oleh putaran badan. Pada saat itulah peluru didorong sekuat mungkin, dan secepat mungkin kaki kiri diganti oleh kaki kanan menjadi posisi kaki kiri di belakang. Jadi kaki kanan sebagai tumpuan dan kaki kiri sebagai penyeimbang badan supaya tidak keluar lapang. Posisi badan dibusungkan dan kepala tidak melihat kearah tolakan peluru.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas, bahwa Tolak Peluru merupakan salah satu cabang olahraga athletik nomor lempar yang yang bisa untuk putra dan putri dengan induk organisasi olahraga tolak peluru dibawah IAAF yaitu International Amateur Atlhetic Federation (Induk Organisasi Atletik Internasional).
Cabang olahraga tolak peluru bisa menggunakan dua gaya yaitu gaya o’brain dan gaya ortodok yang memiliki tahap-tahapan untuk melakukan tolakan pada peluru dan memiliki aturan-aturan yang sudah di sahkan. Dalam olahraga ini bahwa tubuh dan kekekaran atlit mempengaruhi dalam tolakan peluru.

DAFTAR PUSTAKA
Yusuf, Heri dan Iwan Soejarwo. 2003. Bentuk Bentuk Latihan Cabang Olahraga Atletik. Tasikmalaya: PJKR FKIP UNSIL
Sudjarwo, Iwan dan Deni Setiawan. 2016. ATLETIK. Tasikmalaya: PJKR FKIP UNSIL
Hasan, B. 1993. IAAF Level 1 Teknik-Teknik Atletik dan Tahap-Tahap Mengajarkan. Jakarta : PASI
Purnama. 2015. Nomor Lempar. [online]. Tersedian: http://www.aak-share.com/2015/04/nomor-lempar.html [3 Maret 2017]
Purnama. 2015. Macam-Macam Gaya Pada Tolak Peluru. [online]. http://www.volimaniak.com/2015/10/macam-macam-gaya-pada-tolak-peluru.html [3  Maret 2017]




Lokasi: Tasikmalaya, West Java, Indonesia

0 komentar:

Posting Komentar