MAKALAH
CABANG OLAHRAGA TOLAK PELURU
Disusun Oleh:
Kelompok 5
1. Lasrti Lestari Pebrianti 162191021
2. Sabit Rusydan 162191023
3. Firmansyah 162191025
4. Reza Yuliansyah 162191026
5. Razu Pamungkas 162191027
Kelas : 1-A
PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN DAN REKREASI
UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA
2017
Kata Pengantar
Puji
syukur kami ucapkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta hidayah kepada kita semua, sehingga berkat Karunia-Nya kami dapat menyelesaikan karya
tulis ”Cabang
Olahraga Tolak Peluru”.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah
satu tugas athletik. Makalah yang kami buat berisikan tentang cara melakukan
tolakan peluru dalam cabang olahraga tolak peluru.
Dalam
penyusunan makalah ini, kami tidak lupa mengucapkan banyak terimakasih
pada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas makalah
ini sehinga makalah ini dapat diselesaikan. Dan tidak lupa juga kami ucapkan terima
kasih kepada Bapak Deni Setiwan, S.Pd.,M.Pd. yang
telah membimbing kami khususnya dalam pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial.
Dalam penyusunan karya
tulis, kami berharap semoga karya tulis inidapat
bermanfaat khususnya bagi kami umumnya kepada pembaca.
Oleh karena itu, kami meminta saran dan kritik yang membangun
untuk perbaikan selanjutnya.
Tasukmalaya, Maret 2017
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Cabang olahraga athletik merupakan
cabang olah raga yang tidak menggunakan taktik atau strategi berkerjasama untuk
mencapai suatu tujuan, karena cabang
olahraga athletik itu olahraga individualis. Cabang olahraga athletik juga bisa
di katakan ibu dari sebagian cabang olahraga lainnya. Gerakan-gerakan yang ada
dalam athletik, seperti: jalan, lari, lompat dan lempar dimiliki oleh sebagian
besar cabang olahraga, sehingga tak heran jika pemerintah mengkategorikan
cabang olahraga atletik sebagai salah satu mata pelajaran pendidikan jasmani
yang wajib diberikan kepada para siswa.
Tolak Peluru merupakan salah satu cabang olahraga atletik.
Olahraga atletik memang terdiri dari nomor lari, lompat dan lempar. Nomor lempar terdiri dari empat
macam yaitu : tolak peluru, lempar lembing, lempar cakram, dan lontar martil Dalam salah satu nomor lempar itulah terdapat
cabang olahraga tolak peluru. Karena berada dibawah cabang olahraga atletik,
maka induk organisasi olahraga tolak peluru dibawah IAAF yaitu International
Amateur Atlhetic Federation (Induk Organisasi Atletik Internasional). Atletik
merupakan unsur olahraga terpenting pada suatu penyelenggaraan olimpiade. Hal
ini dikarenakan pengembangan dan peningkatan prestasi olahraga lain dapat
dicapai melalui latihan nomor-nomor atletik, khususnya dalam peningkatan
kondisi fisik.
Salah satu nomor pada cabang atletik
yaitu tolak peluru. Faktor tersebut ada yang bersifat internal misalnya ;
bakat, emosi, suasana hati, motivasi dan lain-lain. Sedangkan faktor yang
bersifat eksternal diantaranya ; faktor pelatih, sarana dan prasarana,
lingkungan dan sosial budaya. Prestasi pada nomor atletik dapat dicapai melalui
latihan yang khusus dan teratur dalam jangka waktu yang relatif lama. Potensi
yang cocok dengan cabang olahraga yang ditekuninya seperti keadaan fisik,
penguasaan teknik dan persyaratan lainnya semestinya dimiliki oleh seorang
athlet.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apakah yang
dimaksud tolak peluru?
2.
Apa saja hal-hal
yang harus diperhatikan pada cabang olahraga tolak peluru?
3.
Bagaimana tahapan
cara melakukan tolak peluru yang benar?
C.
Tujuan
1.
Mengetahui yang
dimaksud dengan cabang olahraga tolak peluru.
2.
Mengetahui
hal-hal yang harus diperhatikan pada cabang olahrga tolak peluru.
3.
Memahami tahapan
cara melakukan tolak peluru yang benar.
D.
Manfaat
“Untuk
mempermudah pembaca dalam memahami salah satu nomor cabang olahraga athletik yaitu
tolak peluru”.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Tolak Peluru
Menurut Setiawan (2016:28) Tolak Peluru merupakan
nomor lempar yang terbagi atas 2 teknik yaitu gaya linear dan gaya rotasi. Pada
dasrnya dua gaya ini sama-sama ingin menghasilkan tolakan yang jauh, tetapi
yang membedakan hanya pada pola gerakan langkah kaki.
Menurut Purnama (2015) Tolak Peluru adalah suatu
gerakan menolak atau mendorong suatu lat bundar (peluru) dengan berat tertentu
yang terbuat dari logam, yang dilakukan dari baru dengan satu tangan untuk mencapai
jarak sejauh-jauhnya. Berat peluru yang digunakan perlombaan adalah 7,25 kg
(putra) dan 4 kg (putri)
B.
Hal-Hal yang Perlu
Diperhatikan
1.
Ketentuan Diskualifikasi
a.
Menyentuh
balok batas sebelah atas
b.
Menyentuh
tanah di luar lingkaran
c.
Keluar
masuk lingkaran dari muka garis tengah
d.
Dipanggil
selama 3 menit belum menolak
e.
Peluru
berada di belakang kepala
f.
Peluru
jatuh di luar sektor lingkaran
g.
Menginjak
garis lingkar lapangan
h.
Keluar
lewat depan garis lingkar
i.
Keluar
lingkaran sebelum peluru menyentuh lantai
j.
Peserta
gagal melempar sudah 3 kali lemparan
k.
Menggunakan
Doping
2.
Hal Yang Disarankan
a.
Bawalah
tungkai kiri merendah
b.
Dapatkan
keseimbangan gerak dari kedua tungkai, dengan tungkai kiri memimpin di belakang
c.
Menjaga
agar bagian atas badan tetap rileks ketika bagian bawah bergerak
d.
Hasilkan
rangkaian pada tungkai kiri
e.
Putar
kaki kanan ke arah dalam sewaktu melakukan luncuran
f.
Pertahankan
pinggul kiri dan bahu menghadap ke belakang selama mungkin
g.
Bawalah
tangan kiri dalam sebuah posisi mendekati badan
h.
Tahanlah
sekuat-kuatnya dengan tungkai kiri
3.
Hal yang harus dihindari
a. Tidak memiliki keseimbangan dalam
sikap permainan
b. Melakukan lompatan ketika meluncur
dengan kaki kanan
c.
Mengangkat
badan tinggi ketika melakukan luncuran
d. Tidak cukup jauh menarik kaki kanan
di bawah badan
e.
Mendarat
dengan kaki kanan menghadap ke belakang
f.
Menggerakkan
tungkai kiri terlalu banyak ke samping
g.
Terlalu
awal membuka badan
h. Mendarat dengan badan menghadap ke
samping atau ke depan
4.
Peralatan
a. Rol Meter
b. Bendera Kecil
d. Peluru, yaitu :
1) Untuk senior putra = 7.257 kg
2) Untuk senior putri = 4 kg
3) Untuk junior putra = 5 kg
4) Untuk junior putri = 3 kg
5.
Lapangan Tolak Peluru
a. Lingkaran tolak peluru harus dibuat
dari besi, baja atau bahan lain yang cocok yang dilengkungkan, bagian atasnya
harus rata dengan permukaan tanah luarnya. Bagian dalam lingkaran tolak dibuat
dari semen, aspal atau bahan lain yang padat tetapi tidak licin. Permukaan
dalam lingkaran tolak harus datar antara 20 mm sampai 6 mm lebih
rendah dari bibir atas lingkaran besi.
b. Garis lebar 5 cm harus dibuat
di atas lingkaran besi menjulur sepanjang 0.75 m pada kanan kiri lingkaran
garis ini dibuat dari cat atau kayu.
c.
Diameter
bagian dalam lingkaran tolak adalah 2,135 m. Tebal besi lingkaran tolak minimum
6 mm dan harus di cat putih.
d. Balok penahan dibuat dari kayu atau
bahan lain yang sesuai dalam sebuah busur/lengkungan sehingga tepi dalam
berhimpit dengan tepi dalam lingkaran tolak, sehingga lebih kokoh.
e.
Lebar
balok 11,2–30 cm, panjangnya 1,21-1,23 m di dalam, tebal 9,8-10,2 cm.
C.
Tahapan Cara Melakukan Tolak Peluru yang Benar
Adapun
yang harus diketahui pula beberapa unsur yang berpengaruh terhadap teknik dan
prestasi dalam nomor lempar. Adapun
unsur-unsur pada cabang olahraga tolak peluru, yaitu kekuatan (strenght), daya
ledak (explosive power), kecepatan (speed), kelentukan atau kelenturan
(flexibility - suplennes), kelincahan atau gesit (mobility), ketangkasan
(agility), koordinasi, relaxation (relaksasi), balance (keseimbangan).
Tahapan-tahapan
cara melakukan tolak peluru, diantara lain :
1.
Tahap Persiapan
a. Cara Memegang Peluru
Gunakan
tangan yang terkuat, misalnya tangan kanan. Memegang peluru diletakan di
pangkal jari dan peluru tidak mengenai bagian dalam telapak tangan.
b.
Cara meletakkan peluru
Sebenarnya peluru itu tidak benar-benar diletakkan diatas
bahu (pundak), tetapi agak turun kedepan melekat pada pangkal leher. Bagain
peluru yang terletak antara ibu jari dan jari telunjuk sedikit melekat pada
tulang selangka (clavicul) sedang peluru bagian atas menempel pada pangkal dagu
(rahang bawah). Pada posisi itu siku dibuka tidak lebih dari 90.
c.
Posisi kaki di buka
selebar bahu.
2. Tahap Awalan
Dalam tahap ini berhubungan dengan
macam-macam “Gaya Tolak Peluru” yaitu ada Gaya
O’Brain (Membelakangi Arah Tolakan) dan Gaya Ortodok (Menyamping Arah Tolakan).
Atlet mengambil sikap awal Gaya
O’brain, berdiri membelakangi arah tolakan dan berat badan di atas kaki
kanan. Membungkukkan badan angkat kaki kiri ke atas dan posisi tangan kiri
tergantung lemas kebawah. Kemudian, satukan kedua kaki dengan kaki kiri sedikit
di tekuk dan menekukan kaki kanan dengan posisi tubuh tetap membungkuk.
Sedangkan Gaya Ortodok,
atlet mengambil sikap awal berdiri menyamping arah tolakan dan berat badan di
atas kaki kanan. Kemudian, membungkukkan badan dengan menyatukan kedua kaki
dengan kaki kiri sedikit di tekuk menekukan kaki kanan dengan posisi tubuh
tetap membungkuk.
3. Tahap Pergeseran (Melecut)
Setelah
menekukkan kaki, sikap pergeseran dengan Gaya
O’brain dilanjutkan dengan melucutkan kaki kiri kebelakang (arah
tolakan) dengan posisi badan tetap
membungkuk sehingga badan terbawa sedikit menggeser, dengan posisi kaki kanan
tetap menekuk dan sedikit menjinjit, dan posisi kaki kiri lurus dan sedikit
menjinjit.
Sedangkan
sikap pergeseran dengan Gaya Ortodok,
setelah menekuk dengan melecutkan kaki kiri ke samping dengan posisi badan
tetap membungkuk sehingga badan terbawa sedikit menggeser, dengan posisi kaki
kanan tetap menekuk dan sedikit menjinjit, dan posisi kaki kiri lurus dan
sedikit menjinjit.
4. Tahap Putaran
Tahap
ini dengan Gaya O’brain, dilanjutkan
dengan menjadikan kaki kanan sebagai poros dan kaki kanan tetap menekuk.
Kemudian memutarkan kaki kanan 180, sehingga badan ikut berputar dan posisi badan dengan dada
membusung dan berat badan bertumpu pada kaki kanan, sehingga badan berputar 180 menghadap ke arah
tolakan. Posisi tangan kiri mengikuti pergerakan.
Sedangkan
Gaya Ortodok, dilanjutkan dengan
menjadikan kaki kanan sebagai poros dan kaki kanan tetap menekuk. Kemudian
memutarkan kaki kanan 90, sehingga badan ikut berputar dan posisi badan dengan dada
membusung dan berat badan bertumpu pada kaki kanan, sehingga badan berputar 90 menghadap ke arah
tolakan.Posisi tanagan kiri mengikuti pergerakan.
5. Tahap Tolakan Peluru dan Akhiran
Tahap
ini dengan Gaya O’brain dan Gaya Ortodok,
dilanjutkan ketika berat badan bertumpu pada kaki kanan, maka kaki kanan
ditolakan sekuat mungkin dan saat peluru dari pangkal leher akan terlepas
sendiri disebabkan oleh putaran badan. Pada saat itulah peluru didorong sekuat
mungkin, dan secepat mungkin kaki kiri diganti oleh kaki kanan menjadi posisi
kaki kiri di belakang. Jadi kaki kanan sebagai tumpuan dan kaki kiri sebagai
penyeimbang badan supaya tidak keluar lapang. Posisi badan dibusungkan dan
kepala tidak melihat kearah tolakan peluru.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan uraian di
atas, bahwa Tolak Peluru merupakan salah satu cabang olahraga athletik nomor
lempar yang yang bisa untuk putra dan putri dengan induk organisasi olahraga
tolak peluru dibawah IAAF yaitu International Amateur Atlhetic Federation
(Induk Organisasi Atletik Internasional).
Cabang olahraga tolak
peluru bisa menggunakan dua gaya yaitu gaya o’brain dan gaya ortodok yang
memiliki tahap-tahapan untuk melakukan tolakan pada peluru dan memiliki
aturan-aturan yang sudah di sahkan. Dalam olahraga ini bahwa tubuh dan
kekekaran atlit mempengaruhi dalam tolakan peluru.
DAFTAR PUSTAKA
Yusuf, Heri dan Iwan Soejarwo. 2003. Bentuk Bentuk
Latihan Cabang Olahraga Atletik. Tasikmalaya: PJKR FKIP UNSIL
Sudjarwo, Iwan dan Deni Setiawan. 2016. ATLETIK.
Tasikmalaya: PJKR FKIP UNSIL
Hasan, B. 1993. IAAF
Level 1 Teknik-Teknik Atletik dan Tahap-Tahap Mengajarkan. Jakarta : PASI
Purnama. 2015. Nomor Lempar. [online]. Tersedian: http://www.aak-share.com/2015/04/nomor-lempar.html
[3 Maret 2017]
Purnama. 2015. Macam-Macam Gaya Pada Tolak Peluru.
[online]. http://www.volimaniak.com/2015/10/macam-macam-gaya-pada-tolak-peluru.html
[3 Maret 2017]
0 komentar:
Posting Komentar